Para peternak burung, ayam, ikan, hingga lele biasanya akan memberi makan ternaknya dengan pelet, namun siapa sangka ada belatung yang memiliki kandungan protein tinggi yang bisa dijadikan alternative pakan ternak. Pembudidayaan belatung ini juga menggunakan media sampah organik yang dapat mengurangi suplai sampah organik yang selama ini terkadang menjadi permasalahan. Seperti apa?
Mendengar kata belatung pastinya langsung membuat si pendengar merasa geli karena belatung identik dengan sesuatu yang busuk. Namun belatung yang satu ini berbeda, belatung ini biasa disebut Maggot BSF yang merupakan hasil anakan dari Black Soldier Fly (BSF) atau sejenis Lalat Tentara Hitam yang berbeda karena ukurannya agak panjang dari lalat biasanya.
Dharma Tirtha Anugerah salah satu kelompok yang ada di Kp.Babakan bandung,Selaawi,KOTA TASIKMALAYA yang tertarik untuk mengembangkan budidaya Maggot yang kini sudah berjalan sekitar 11 bulan.
“Tercetusnya ide untuk mengembangkan Moggot BSF ini, pasca merampungkan program komposter, dimana secara tidak sengaja salah satu senior Dharma Tirtha anugerah (Bp.H.Dani dari Bandung) dimasukkan ke grup pegiat maggot di Whatsapp oleh temannya bahwa maggot merupakan alternative untuk pakan ternak yang berprotein sangat tinggi hingga 40% lebih.
lalatnya pun berbeda dari lalat lainnya diamana lalat BSF/Black soldier Fly/juga banyak dinamakan lalat Tentara hitam yang berbentuk panjang seperti serangga.
CKRBK Inc. Gambar lalat BSF
Lanjut hari kemudian kami langsung mengumpulkan informasi mengenai jenis lalat yang dimaksud, dan ternyata lalat ini memiliki banyak manfaat dan larvanya bisa di budidayakan untuk alternatif pakan ternak,” ungkapnya kepada TIM DHARMA.
Budidaya Moggut BSF saat ini terus di jalankan melalui penguatan teknis dengan memperbanyak produksi Moggut.
CKRBK Inc. Gambar pupa lalat BSF
"Sekarang kita tinggal memperbanyak pupanya, semakin banyak pupa seamakin banyak moggotnya.” jelasnya.
Kehadiran budidaya Moggust BSF ini diharapkan dapat menekan seminim mungkin biaya pakan ternak ikan, ayam, hingga lele yang mahal. Tidak hanya itu, media tempat pembesaran moggut juga bisa di manfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos organik.
(Dharma Tirtha Anugerah)